DO'A DAN IKHTIAR MENJEMPUT TAKDIR

Sampai pada titik tertentu, aku cukup diam dan membiarkan hidup terus mengalir seperti air. Saat itulah aku mulai mencoba belajar menjadi penonton dan bukan menjadi pemain kehidupan.
Berhadapan dengan realitas hidup yang luas dan kompleks. Ketika semua yang aku inginkan tak sesuai dengan kenyataan. Antara impian dan yang riil didepan mata yang sering tak sejalan, memaksaku untuk belajar bertahan.
Andaikan aku tidak memiliki keinginan, mungkin hidupku hanyalah potongan-potongan rutinitas yang membosankan, ketika banyak orang yang berkata, hadapilah dengan sabar semua yang terjadi dalam hidupmu. Tak lebih dari hanya sekedar teori, menurutku.
Aku memang menyadari, bahwa menjadi orang yang mampu menjadikan harapan dan kenyataannya bersanding, itu bukan sebuah kebetulan, tetapi butuh persiapan dan perjuangan yang terus menerus, minimal do'a. Katanya, Bahagia dalam hidup bukan di cari tetapi diciptakan. Katanya, Seberat apapun tantangan dalam hidup, tapi bila kamu menciptakan suasana bahagia di setiap perjalanan, maka kamu adalah orang yang layak bahagia. Lagi-lagi kataku itu adalah teori.
Katanya pula, Gunakanlah kesempatan yang ada dengan sungguh-sungguh, karena kesempatan yang baik datangnya cuma sekali.
Katanya, jalan hidupmu sudah digariskan oleh Yang Kuasa, jdi kita hanya memerankannya.
Dan pada akhirnya, semua teori tentang itu hanya bisa tertulis dan tidak semua orang mampu merealisasikannya, termasuk AKU
#senjamenyambut_malam
Komentar
Posting Komentar