DO'A DAN IKHTIAR MENJEMPUT TAKDIR

MOTIVASI MENJADI DUTA RUMAH BELAJAR
Banyus,
S.PdI
(Sahabat Rumah Belajar Sulawesi Tenggara)
Guru Agama Islam khususnya dilevel SD kesannya hanya sebatas bagaimana bisa mengajarkan do’a-do’a, bacaan al-Qur’an, tata cara wudhu dan shalat. Pengembangan media, model dan penguasaan IT dalam pembelajaran seolah terabaikan, ditambah lagi dengan terbatasnya ruang pengembangan diri guru PAI dibidang ini, dibanding dengan sesama profesi guru yang non mapel PAI.
Pertama mengenal pembaTIK jujur saya penasaran dan sangat antusias untuk mengenalnya lebih dekat, yang ternyata diwadah ini kembali menyadarkan betapa pentingnya penguasaan TIK khususnya dalam pembelajaran. Berbekal pengetahuan dasar IT dan pengalaman sebagai instruktur nasional Kementerian Agama dibidang pembuatan media pembelajaran berbasis macromedia flash dan power point, serta beberapa aplikasi lain, saya membulatkan niat bergabung di pembaTIK dengan tujuan awal untuk menambah pengetahuan TIK. Dalam perjalanan inilah kemudian saya juga mengenal Portal Rumah Belajar, sebuah aplikasi platform e-Learning yang memang memiliki banyak fitur yang sangat bermanfaat bagi semua kalangan dalam kegiatan pembelajaran, baik guru, peserta didik, maupun orang tua atau masyarakat umum. Namun dititik ini pula, setelah melihat kelebihan yang luar biasa dari portal Rumah Belajar, ada bagian lain yang saya anggap sebagai kekurangan yang harus dilengkapi, kekurangan yang juga banyak dipertanyakan oleh kawan-kawan guru seprofesi dimapel PAI, yaitu seberapa bermanfaatnya portal Rumah Belajar untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, hal ini disebabkan masih terbatasnya fitur-fitur yang berkaitan dengan materi pendidikan agama, terutama pada sumber belajar dan bank soal.
Menurut saya, guru Pendidikan Agama maupun non Mapel PAI berkesempatan yang sama dan dituntut inovatif sehingga mampu memperkenalkan ide, produk atau hal-hal baru untuk kemajuan pendidikan. Mengacu dari tuntutan tersebut, maka saya sebagai salah satu yang mewakili dari komunitas guru Pendidikan Agama Islam yang kelulusan saya berlanjut hingga level berbagi ini, memiliki kesadaran untuk mengubah perilaku maupun kompetensi yang saya miliki sebagai pendidik, agar guru Pendidikan Agama Islam mampu berdaya saing dan sejajar dengan guru Mapel lain. Hal inilah yang membulatkan tekad saya untuk mencapai puncak tertinggi dari pembaTIK, yaitu sebagai Duta Rumah Belajar, selain nantinya bisa berkesempatan berbagi pengetahuan TIK secara luas kepada semua pihak, berkontribusi dalam memajukan pendidikan, saya juga secara khusus berharap dapat menjadi wakil guru-guru Pendidikan Agama Islam berada di bagian terdepan untuk memperjuangkan dan memfasilitasi, agar kemampuan kawan-kawan guru Pendidikan Agama Islam memiliki pengetahuan minimal sejajar dengan kawan-kawan guru non PAI, menjadi penggerak dalam pemanfataan TIK terutama dalam mengisi dan menambah konten-konten Pendidikan Agama Islam di beberapa fitur Rumah Belajar.
Akhirnya, berbagi adalah ibadah, maka teruslah berbagi, karena apa yang kita bagikan takkan perna mengurangi apa yang kita punya.
Komentar
Posting Komentar